Wednesday, September 21, 2016

Value Stream Mapping (VSM) - Root Cause Analysis

Value Stream Mapping (VSM) adalah perangkat dari manajeman kualitas (quality management tools) yang dapat menyusun keadaan saat ini dari sebuah proses dengan cara membuka kesempatan untuk melakukan perbaikan dan mengurangi pemborosan. Secara umum, Value Stream Mapping berasal dari prinsip Lean. Prinsip dari teori Lean adalah mengurangi pemborosan, menurunkan persediaan (inventory) dan biaya operasional, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan produktivitas dan memastikan kenyamanan saat bekerja (Womack et al, 1990).


Value Stream Mapping (VSM) dapat dibagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut :
1)      Mengidentifikasi kelompok dari Produk/Jasa.
2)      Membuat value stream dari keadaan saat ini untuk menentukan problem yang dihadapi dari sudut pandang Organisasi dan Pelanggan.
3)      Menentukan Pemetaan yang ideal untuk masa depan.
4)      Mengidentifikasi aksi perbaikan yang dibutuhkan untuk
menutup celah antara keadaan saat ini dengan keadaan yang ideal untuk masa depan.
5)      Melakukan aksi perbaikan
6)      Membuat suatu pemetaan baru untuk memeriksa apakah masalah pada point 2 sudah dihilangkan.
Keyte dan Locher (2004) menjelaskan bahwa pencapaian VSM, dimana selama ini sudah menggunakan pengaturan manufaktur tradisional, dapat diterapkan kepada pengaturan Jasa, juga termasuk proses administrasi. Dalam pegaturan Jasa, menentukan keadaan saat ini atau masa depan dari value stream untuk proses spesifik dapat dilakukan dengan cara :
1)      Menentukan titik awal dan titik akhir dari sebuah proses.
2)      Mengenal seluruh stakeholder.
3)      Mengetahui metric mana yang digunakan untuk mewakili nilai dari seluruh proses
4)      Membuat diagram alir untuk mengetahui seluruh langkah terdahulu dan berturut-turut menuju langkah yang spesifik.
5)      Mengukur metric pada point 3 mengenai jumlah penggunaan dan pemborosan saat bekerja.
6)      Mengidentifikasi kesempatan untuk perbaikan
7)      Mengidentifikasi aksi perbaikan untuk menunjukan kesempatan untuk perbaikan tersebut.
Value Stream Mapping (VSM) memeriksa nilai tambah dari setiap langkah dalam proses rantai pasok (supply chain). Perbedaan antara Value Stream Mapping (VSM), diagram alir (flowchart) dan pemetaan biru (blueprinting) adalah bahwa VSM mencoba untuk menonjolkan kegiatan bernilai tambah dan yang tidak bernilai tambah, hanya itu, sisi ekonomi dari diagram alir.
Value Stream Mapping (VSM) adalah sebuah prinsip yang pada intinya hampir sama dengan basic flowchart(diagram alir dasar), yang membedakan adalah VSM menemukan dan memetakan kegiatan yang memiliki nilai tambah (value added work) dan kegiatan yang tidak memiliki nilai tambah (non-value added work).  Secara langsung VSM menyumbang keuntungan bagi perusahaan dengan mengurangi non-value added work.
Sumber:
  1. Bruce Tompkins in Lean Thinking for the supply chainhttp://www.tompkinsinc.com/article/2004/lean-thinking-supply-chain/
  2. Merrill Douglas, http://www.inboundlogistics.com/cms/article/the-lean-supply-chain-watch-your-waste-line/
  3. Paul Myerso in The Supply Chainhttp://www.industryweek.com/blog/lean-supply-chain-management-what-it-and-why-should-you-care
  4. Martin Murray,  http://logistics.about.com/od/supplychainintroduction/a/Lean_SCM.htm

No comments:

Post a Comment