Wednesday, May 18, 2016

Pengertian QC Seven Tools (Tujuh Alat Pengendalian Kualitas) - Root Cause Analysis

Pengertian QC Seven Tools (Tujuh Alat Pengendalian Kualitas) – QC Seven Tools atau Tujuh alat Pengendalian Kualitas adalah Alat-alat Statistik yang dipergunakan untuk meningkatkan Kualitas dan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses Manufakturing. Dengan adanya QC Seven Tools ini, kita dapat mengidentifikasikan masalah dan mempersempitkan ruang lingkup masalah tersebut serta menemukan faktor penyebab terjadinya masalah. Dengan demikian kita dapat dengan mudah mencari tindakan perbaikan dan pencegahan dengan tepat sehingga permasalahan yang sama tidak akan muncul lagi.
Alat-alat Statistik dalam pengendalian kualitas (Quality Control) ini pada dasarnya telah diperkenalkan oleh para ahli pengendalian kualitas dari Amerika Serikat
seperti W. Edwards Deming dan Joseph M. Juran saat memberikan pelatihan kepada para Engineer di Jepang dibawah naungan JUSE (Japan Union of Scientists and Engineer) pada tahun 1950-an.
Seorang profesor Engineering di Universitas Tokyo yang bernama Kaoru Ishikawa kemudian mengemukakan bahwa dari alat-alat tersebut, terdapat 7 alat utama yang dapat menyelesaikan hampir 95% permasalahan yang dihadapi oleh Industri-industri Manufakturing. Ketujuh alat tersebut yang terdiri dari Cause and Effect Diagram, Check Sheet, Pareto Diagram, Histogram, Control Chart, Scatter Diagram dan Flowchart ini kemudian dikenal dengan istilah QC Seven Tools atau Tujuh Alat Pengendalian Kualitas. Prof. Kaoru Ishikawa juga dikenal sebagai Bapak “Quality Circles”.

QC Seven Tools (Tujuh Alat Pengendalian Kualitas)

Berikut ini adalah 7 (Tujuh) alat pengendalian Kualitas yang dikemukakan oleh Kaoru Ishikawa beserta penjelasan singkatnya :

1. Cause and Effect Diagram (Diagram Sebab Akibat)

Cause and Effect Diagram atau Diagram Sebab Akibat adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasikan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab masalah. Diagram Sebab Akibat ini juga dikenal dengan Fishbone Chart karena bentuknya seperti Tulang Ikan. Diagram ini pertama diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa sehingga ada juga yang menyebutkannya sebagai Ishikawa Diagram.

2. Check Sheet (Lembar Periksa)

Check Sheet atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Lembar Periksa adalah alat QC Seven Tools yang paling sederhana dan sering digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data.

3. Pareto Diagram

Pareto Diagram atau Diagram Pareto adalah alat statistik yang digunakan untuk menunjukan urutan permasalahan dari yang tertinggi (paling banyak) hingga yang terendah (paling sedikit). Bentuk dari Diagram Pareto adalah Grafik dengan Batang tertinggi berada di sebelah kiri dan semakin rendah ke kanan. Diagram Pareto umumnya digunakan untuk menentukan prioritas dalam penyelesaian masalah.

4. Histogram

Histogram adalah grafik statistik yang berbentuk batang untuk menunjukan frekuensi distribusi atau seberapa seringnya suatu nilai itu terjadi dalam pengambilan data. Manajemen dapat mengambil kesimpulan atau keputusan yang tepat berdasarkan pola distribusi yang ditunjukan oleh Histogram.

5. Control Chart (Peta Kendali)

Control Chart atau Peta Kendali adalah alat QC yang berbentuk grafik garis dan dipergunakan untuk memantau stabilitas suatu proses dari waktu ke waktu. Pada umumnya, Control Chart memiliki batas atas dan garis bawah serta garis tengah untuk nilai tengahnya.

6. Scatter Diagram (Diagram Pencar)

Scatter Diagram atau Diagram Pencar dalam pengendalian kualitas berfungsi untuk mengetahui seberapa kuatnya hubungan antar 2 variabel serta menunjukan jenis hubungan 2 variabel tersebut. Umumnya, Scatter Diagram memiliki 3 pola hubungan yaitu Hubungan Positif, Hubungan Negatif dan Pola yang menunjukan tidak adanya hubungan antar kedua variabel tersebut.

7. Flowchart (Diagram Alir)


Flowchart atau Diagram Alir adalah bagan yang digunakan untuk mengambarkan proses-proses operasional sehingga mudah dipahami dan dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses ke proses lainnya. Flowchart sering digunakan sebagai dokumentasi untuk standarisasi proses sehingga menjadi pedoman penting dalam menjalankan operasionalnya.





No comments:

Post a Comment